FATIMAH BINTI RASULULLAHRADLIYALLAHU
‘ANHA
Pemimpin Para Wanita Ahli Surga
Keutamaan FatimahRadliyallahu ‘Anha,
Pemimpin Para Wanita Ahli Surga
Imam Al-Bukhari pada kitab Shahih-nya,
membuat sebuah bab berjudul Kitab Fadla-il Ash-hab an-Nabiy (Keutamaan Para
Sahabat Nabi saw):
بَاب
مَنَاقِبِ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاطِمَةُ سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Bab kedudukan Fatimah ‘alaihas salam
dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Fatimah adalah pemimpin para
wanita penghuni surga”.
Padanya terdapat satunomor hadis (3483).Hadis
yang dimaksud adalah sebagai berikut.
قَالَ
البُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ
عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ
مَخْرَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَاطِمَةُ بِضْعَةٌ مِنِّي فَمَنْ أَغْضَبَهَا
أَغْضَبَنِي
Imam Al-Bukhari berkata: Telah
bercerita kepada kami Abu Al Walid telah bercerita kepada kami Ibnu
'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Ibnu Abu Mulaikah dari Al
Miswar bin Makhramah radliallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Fathimah adalah bagian dari diriku. Barangsiapa yang
menjadikannya marah berarti membangkitkan kemarahanku". (HR Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari no
3483)
Bab di atas adalah bab ke-29 pada
pembahasan Kitab Fadla-il Ash-hab an-Nabiy. Adapun pada bab-12
sebelumnya beliau membuat bab:
بَاب
مَنَاقِبِ قَرَابَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَمَنْقَبَةِ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام بِنْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاطِمَةُ سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Bab
kedudukan kerabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kedudukan
Fatimah ‘alaihas salam binti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Fatimah adalah pemimpin para wanita penghuni surga”.
Bab
ke-12 tersebut padanya ada empat hadis. Satu hadis adalah sama dengan hadis
pada bab ke-29 dan satu hadis sama dengan pembahasan tentang bisikan Nabi
kepada Fatimah. Adapun dua hadis lainnya adalah sebagai berikut:
قَالَ البُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا
أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي
عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام
أَرْسَلَتْ إِلَى أَبِي بَكْرٍ تَسْأَلُهُ مِيرَاثَهَا مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَطْلُبُ صَدَقَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الَّتِي بِالْمَدِينَةِ وَفَدَكٍ وَمَا بَقِيَ مِنْ خُمُسِ خَيْبَرَ
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا فَهُوَ صَدَقَةٌ إِنَّمَا يَأْكُلُ آلُ مُحَمَّدٍ
مِنْ هَذَا الْمَالِ يَعْنِي مَالَ اللَّهِ لَيْسَ لَهُمْ أَنْ يَزِيدُوا عَلَى
الْمَأْكَلِ وَإِنِّي وَاللَّهِ لَا أُغَيِّرُ شَيْئًا مِنْ صَدَقَاتِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهَا فِي عَهْدِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَأَعْمَلَنَّ فِيهَا بِمَا
عَمِلَ فِيهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَشَهَّدَ
عَلِيٌّ ثُمَّ قَالَ إِنَّا قَدْ عَرَفْنَا يَا أَبَا بَكْرٍ فَضِيلَتَكَ وَذَكَرَ
قَرَابَتَهُمْ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَحَقَّهُمْ فَتَكَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
لَقَرَابَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ إِلَيَّ
أَنْ أَصِلَ مِنْ قَرَابَتِي
Imam
Al-Bukhari berkata: Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah
bercerita kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu
'anha bahwa Fathimah 'alaihas salam pernah mengutus utusan kepada Abu
Bakr dengan niyat memintanya bagian harta warisan yang ditinggalkan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dari harta fa'i yang Allah karuniakan kepada
beliau. Fathimah meminta Abu bakar shadaqah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berupa pekarangan yang berada Madinah dan Fadak dan sisa dari pembagian
seperlima harta fa'i perang Khaibar. Maka Abu Bakr berkata kepadanya;
"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda: "Kami tidak
mewariskan. Dan apa yang kami tinggalkan semuanya sebagai shadaqah".
Sesungguhnya keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam makan dari harta
ini, yakni harta Allah yang tidak ada bagi mereka tambahan lain dari yang dimakannya.
Dan aku, sungguh demi Allah, tidak akan merubah sesuatu dari shadaqah-shadaqah
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah ada pada zaman Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, dan aku pasti akan memberlakukan tentang shadaqah ini
sebagaimana pernah diberlakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam". Kemudian 'Ali bersaksi atas yang disampaikan Abu Bakr dan
berkata; "Sungguh kami telah mengetahui keutamaan anda wahai Abu
Bakr". Lalu 'Ali menyebut ikatan kekeluargaan mereka terhadap Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam serta hak-hak mereka. Maka Abu Bakr kembali
berbicara dan berkata; "Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya,
sungguh keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih aku cintai untuk
aku jalin hubungan kekeluargaannya dari pada keluargaku sendiri". (HR Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari no
3435)
قَالَ البُخَارِيُّ: أَخْبَرَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
عَنْ وَاقِدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِي بَكْرٍ
رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ
ارْقُبُوا مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَهْلِ بَيْتِهِ. (HR
Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari no 3436)
Imam
Al-Bukhari berkata: Telah bercerita kepadaku 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab
telah bercerita kepada kami Khalid telah bercerita kepada kami Syu'bah
dari Waqid berkata; aku mendengar bapakku bercerita dari Ibnu
'Umar radliallahu 'anhuma tentang Abu Bakr radliallahu 'anhum yang
berkata; "Peliharalah hubungan dengan Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam dengan cara menjaga hubungan dengan ahli bait beliau".
Kisah Bisikan Rasulullah kepada
Fatimah
Diantara hadis yang meriwayatkan
tentang kisah tersebut adalah sebagai berikut.
قَالَ
البُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا مُوسَى عَنْ أَبِي عَوَانَةَ حَدَّثَنَا فِرَاسٌ عَنْ عَامِرٍ
عَنْ مَسْرُوقٍ حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ أُمُّ الْمُؤْمِنِيِنَ قَالَتْ إِنَّا
كُنَّا أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَهُ جَمِيعًا
لَمْ تُغَادَرْ مِنَّا وَاحِدَةٌ فَأَقْبَلَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام
تَمْشِي لَا وَاللَّهِ مَا تَخْفَى مِشْيَتُهَا مِنْ مِشْيَةِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَآهَا رَحَّبَ قَالَ مَرْحَبًا
بِابْنَتِي ثُمَّ أَجْلَسَهَا عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ سَارَّهَا
فَبَكَتْ بُكَاءً شَدِيدًا فَلَمَّا رَأَى حُزْنَهَا سَارَّهَا الثَّانِيَةَ
فَإِذَا هِيَ تَضْحَكُ فَقُلْتُ لَهَا أَنَا مِنْ بَيْنِ نِسَائِهِ خَصَّكِ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالسِّرِّ مِنْ بَيْنِنَا
ثُمَّ أَنْتِ تَبْكِينَ فَلَمَّا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سَأَلْتُهَا عَمَّا سَارَّكِ قَالَتْ مَا كُنْتُ لِأُفْشِيَ عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِرَّهُ فَلَمَّا تُوُفِّيَ
قُلْتُ لَهَا عَزَمْتُ عَلَيْكِ بِمَا لِي عَلَيْكِ مِنْ الْحَقِّ لَمَّا
أَخْبَرْتِنِي قَالَتْ أَمَّا الْآنَ فَنَعَمْ فَأَخْبَرَتْنِي قَالَتْ أَمَّا
حِينَ سَارَّنِي فِي الْأَمْرِ الْأَوَّلِ فَإِنَّهُ أَخْبَرَنِي أَنَّ جِبْرِيلَ
كَانَ يُعَارِضُهُ بِالْقُرْآنِ كُلَّ سَنَةٍ مَرَّةً وَإِنَّهُ قَدْ عَارَضَنِي
بِهِ الْعَامَ مَرَّتَيْنِ وَلَا أَرَى الْأَجَلَ إِلَّا قَدْ اقْتَرَبَ فَاتَّقِي
اللَّهَ وَاصْبِرِي فَإِنِّي نِعْمَ السَّلَفُ أَنَا لَكِ قَالَتْ فَبَكَيْتُ
بُكَائِي الَّذِي رَأَيْتِ فَلَمَّا رَأَى جَزَعِي سَارَّنِي الثَّانِيَةَ قَالَ
يَا فَاطِمَةُ أَلَا تَرْضَيْنَ أَنْ تَكُونِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ أَوْ
سَيِّدَةَ نِسَاءِ هَذِهِ الْأُمَّةِ
Imam Al-Bukhari berkata: Telah
menceritakan kepada kami Musa dari Abu 'Awanah telah menceritakan
kepada kami Firas dari 'Amir dari Masruq telah
menceritakan kepadaku Ummul Mukminin Aisyah dia berkata; 'Suatu ketika
kami para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkumpul dan berada
di sisi beliau, dan tidak ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Lalu
datanglah Fatimah 'alaihi salam dengan berjalan kaki. Demi Allah, cara berjalannya
persis dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika
melihatnya, beliau menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai
puteriku!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah
kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya
hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan Fatimah,
beliau sekali lagi membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira.
Lalu saya (Aisyah) bertanya kepadanya ketika aku masih berada di sekitar
isteri-isteri beliau-; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah memberikan keistimewaan kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di
hadapan para istri beliau hingga kamu menangis sedih.' -Setelah Rasulullah
berdiri dan berlalu dari tempat itu-, saya pun bertanya kepada Fatimah
'Sebenarnya apa yang dibisikkan Rasulullah kepadamu? ' Fatimah menjawab;
'Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah
kepada saya.' 'Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia,
saya bertanya kepadanya; 'Saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang
telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya
kepadaku.' Fatimah menjawab; 'Sekarang, saya akan memberitahukan. Lalu Fatimah
memberitahukan kepadaku, katanya; 'Dulu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membisikkan sesuatu kepadaku, untuk yang pertama kali, beliau
memberitahukan bahwa Jibril biasanya bertadarus Al Qur'an satu atau dua kali
dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya sebanyak dua kali, maka
aku tahu bahwa ajalku telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah
dan bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah
berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis, seperti yang kamu
lihat dulu. Ketika beliau melihat kesedihanku, maka beliau pun membisikkan yang
kedua kalinya kepadaku, sabdanya: 'Hai Fatimah, tidak maukah kamu menjadi
pemimpin para istri orang-orang mukmin atau menjadi sebaik-baik wanita umat
ini? ' (HR Al-Bukhari, Shahih
Al-Bukhari no 5812)
Kisah Fatimah Membersihkan Kotoran
Unta dari Pundak Nabi
قَالَ
البُخَارِيُّ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ السُّورَمَارِيُّ قَالَ
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ
أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ بَيْنَمَا
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يُصَلِّي عِنْدَ
الْكَعْبَةِ وَجَمْعُ قُرَيْشٍ فِي مَجَالِسِهِمْ إِذْ قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ
أَلَا تَنْظُرُونَ إِلَى هَذَا الْمُرَائِي أَيُّكُمْ يَقُومُ إِلَى جَزُورِ آلِ
فُلَانٍ فَيَعْمِدُ إِلَى فَرْثِهَا وَدَمِهَا وَسَلَاهَا فَيَجِيءُ بِهِ ثُمَّ
يُمْهِلُهُ حَتَّى إِذَا سَجَدَ وَضَعَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ فَانْبَعَثَ
أَشْقَاهُمْ فَلَمَّا سَجَدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَضَعَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ وَثَبَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سَاجِدًا فَضَحِكُوا حَتَّى مَالَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ مِنْ
الضَّحِكِ فَانْطَلَقَ مُنْطَلِقٌ إِلَى فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَام وَهِيَ
جُوَيْرِيَةٌ فَأَقْبَلَتْ تَسْعَى وَثَبَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سَاجِدًا حَتَّى أَلْقَتْهُ عَنْهُ وَأَقْبَلَتْ عَلَيْهِمْ تَسُبُّهُمْ
فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ
قَالَ اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِقُرَيْشٍ اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِقُرَيْشٍ اللَّهُمَّ
عَلَيْكَ بِقُرَيْشٍ ثُمَّ سَمَّى اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِعَمْرِو بْنِ هِشَامٍ
وَعُتْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ وَشَيْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ وَالْوَلِيدِ بْنِ عُتْبَةَ
وَأُمَيَّةَ بْنِ خَلَفٍ وَعُقْبَةَ بْنِ أَبِي مُعَيْطٍ وَعُمَارَةَ بْنِ
الْوَلِيدِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَوَاللَّهِ لَقَدْ رَأَيْتُهُمْ صَرْعَى يَوْمَ
بَدْرٍ ثُمَّ سُحِبُوا إِلَى الْقَلِيبِ قَلِيبِ بَدْرٍ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأُتْبِعَ أَصْحَابُ
الْقَلِيبِ لَعْنَةً
Imam Al-Bukhari berkata: Telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Ishaq As Suramari berkata, telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa berkata, telah menceritakan kepada
kami Isra'il dari Abu Ishaq dari 'Amru bin Maimun dari 'Abdullah berkata,
"Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di dekat Ka'bah,
ada orang-orang Quraisy yang sedang duduk-duduk di majelis mereka. Ketika itu
ada seorang laki-laki dari mereka yang berkata, 'Tidakkah kalian melihat kepada
orang yang riya' ini? Siapa dari kalian yang dapat mengambilkan buatku sisa
unta yang baru disembelih milik fulan, lalu dia kumpulkan kotorannya, darah dan
plasenta (ari-ari) nya! ' Maka ada seorang laki-laki datang dengan membawa
kotoran tersebut, ia menunggu sampai beliau sujud. Sehingga ketika beliau sujud,
ia ia bisa meletakkan kotoran tersebut di antara bahu beliau. Maka ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud, orang itu meletakkan
kotoran-kotoran unta itu di antara dua bahu beliau. Dan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam tetap dalam keadaan sujud, mereka pun tertawa hingga sebagian
condong kepada sebagian yang lain. Lalu ada seseorang menemui Fatimah?
radliallahu 'anha, dan orang itu adalah Juwairiyah. Maka Fatimah bergegas
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu masih dalam keadaan
sujud. Kemudian Fatimah membersihkan kotoran-kotoran unta tersebut dari beliau.
Kemudian Fatimah menghadap ke arah mereka dan mengumpat orang-orang Quraisy
tersebut. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan shalat
dan berdo'a: "Ya Allah kuserahkan (urusan) Quraisy kepada-Mu, Ya Allah
kuserahkan Quraisy kepada-Mu, Ya Allah kuserahkan Quraisy kepada-Mu."
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebut satu persatu nama-nama
mereka: "Ya Allah kuserahkan (urusan) 'Amru bin Hisyam kepada-Mu, 'Utbah
bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Al Walid bin 'Utbah, Umayyah bin Khalaf,
'Uqbah bin Abu Mu'aith dan 'Umarah bin Al Walid." 'Abdullah bin Mas'ud
berkata, "Demi Allah, aku melihat orang-orang yang disebut Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tersebut terbantai pada perang Badar, kemudian
mereka dibunag ke lembah Badar." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jadilah para penghuni lembah ini diiringi dengan kutukan."
(HR Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari no 490)
Kecintaan Fatimah kepada Rasulullah
قَالَ
البُخَارِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ
ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمَّا ثَقُلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ جَعَلَ يَتَغَشَّاهُ فَقَالَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام وَا
كَرْبَ أَبَاهُ فَقَالَ لَهَا لَيْسَ عَلَى أَبِيكِ كَرْبٌ بَعْدَ الْيَوْمِ
فَلَمَّا مَاتَ قَالَتْ يَا أَبَتَاهُ أَجَابَ رَبًّا دَعَاهُ يَا أَبَتَاهْ مَنْ
جَنَّةُ الْفِرْدَوْسِ مَأْوَاهْ يَا أَبَتَاهْ إِلَى جِبْرِيلَ نَنْعَاهْ
فَلَمَّا دُفِنَ قَالَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام يَا أَنَسُ أَطَابَتْ
أَنْفُسُكُمْ أَنْ تَحْثُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ التُّرَابَ
Imam Al-Bukhari berkata: Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Tsabit dari Anas dia berkata; Tatkala sakit Nabi shallallahu
'alaihi wasallam semakin parah hingga beliau hampir pingsan, Fatimah Alaihas
Salam berkata; "Wahai betapa parahnya sakit ayahku! Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepadanya; Ayahmu tidak akan sakit parah lagi setelah
hari ini. Dan tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah wafat, Fatimah
berkata; 'wahai ayahku yang telah memenuhi panggilan Rabbnya, ' wahai ayahku
yang surga firdaus adalah tempat kembalinya, wahai ayahku yang kepada Jibril 'alaihissalam
kami memberitahukan kematiannya. Dan tatkala telah dikuburkan, Fatimah Alaihis
Salam berkata; "Wahai Anas, apakah engkau tidak merasa canggung menaburi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tanah?."(HR Al-Bukhari,
Shahih Al-Bukhari no 4103)
Kesederhanaan Hidup Rumah Tangga
Fatimah bersama Ali Radliyallahu ‘anhu
قَالَ البُخَارِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ
فَاطِمَةَ عَلَيْهِمَا السَّلَام شَكَتْ مَا تَلْقَى فِي يَدِهَا مِنْ الرَّحَى
فَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْأَلُهُ خَادِمًا
فَلَمْ تَجِدْهُ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِعَائِشَةَ فَلَمَّا جَاءَ أَخْبَرَتْهُ قَالَ
فَجَاءَنَا وَقَدْ أَخَذْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْتُ أَقُومُ فَقَالَ مَكَانَكِ
فَجَلَسَ بَيْنَنَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي فَقَالَ
أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ إِذَا أَوَيْتُمَا
إِلَى فِرَاشِكُمَا أَوْ أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا فَكَبِّرَا ثَلَاثًا
وَثَلَاثِينَ وَسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَاحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ
فَهَذَا خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ وَعَنْ شُعْبَةَ عَنْ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ
سِيرِينَ قَالَ التَّسْبِيحُ أَرْبَعٌ وَثَلَاثُونَ. (
Imam Al-Bukhari berkata: Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Al Hakam dari Ibnu Abu Laila dari Ali
bahwa Fatimah mengadukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam perihal
tangannya yang lecet akibat mengaduk gandum, maka Fatimah datang kepada beliau
dan meminta seorang pelayan, tetapi dia tidak menemui beliau, lalu Fatimah
menitipkan pesan kepada Aisyah. Ketika Nabi datang, Aisyah pun menyampaikan
pesan kepada beliau. Ali melanjutkan; "Kemudian beliau datang kepada kami
ketika kami tengah berbaring (di tempat tidur), maka akupun bangkit berdiri,
namun beliau bersabda: 'Tetaplah pada tempat kalian berdua.' kemudian beliau
duduk di samping kami sampai aku merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau,
lalu beliau bersabda: 'Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih
baik bagi kalian berdua daripada seorang pelayan, apabila kalian berdua hendak
tidur maka bertakbirlah kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali,
bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali dan bertahmidlah sebanyak tiga puluh
empat, dan ini semua lebih baik buat kalian berdua dari seorang pelayan.'HR
Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari no 5843)
Adanya Masalah di Rumah Tangga adalah
Biasa
قَالَ
البُخَارِيُّ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ
جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْتَ فَاطِمَةَ فَلَمْ
يَجِدْ عَلِيًّا فِي الْبَيْتِ فَقَالَ أَيْنَ ابْنُ عَمِّكِ قَالَتْ كَانَ
بَيْنِي وَبَيْنَهُ شَيْءٌ فَغَاضَبَنِي فَخَرَجَ فَلَمْ يَقِلْ عِنْدِي فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِإِنْسَانٍ انْظُرْ أَيْنَ
هُوَ فَجَاءَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هُوَ فِي الْمَسْجِدِ رَاقِدٌ فَجَاءَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُضْطَجِعٌ قَدْ سَقَطَ
رِدَاؤُهُ عَنْ شِقِّهِ وَأَصَابَهُ تُرَابٌ فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُهُ عَنْهُ وَيَقُولُ قُمْ أَبَا تُرَابٍ قُمْ
أَبَا تُرَابٍ
Imam Al-Bukhari berkata: Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan
kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Abu Hazim dari Abu Hazim dari Sahl
bin Sa'd berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke
rumah Fatimah namun 'Ali tidak ada di rumah. Beliau lalu bertanya: "Kemana
putera pamanmu?" Fatimah menjawab, "Antara aku dan dia terjadi
sesuatu hingga dia marah kepadaku, lalu dia pergi dan tidak tidur siang di
rumah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada
seseorang: "Carilah, dimana dia!" Kemudian orang itu kembali dan
berkata, "Wahai Rasulullah, dia ada di masjid sedang tidur." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya, ketika itu Ali sedang
berbaring sementara kain selendangnya jatuh di sisinya hingga ia tertutupi
debu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membersihkannya seraya
berkata: "Wahai Abu Thurab, bangunlah. Wahai Abu Thurab, bangunlah."(HR
Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhari no 422)
Fatimah, Anggota Tim Medis Perang Uhud
بَاب
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ عَنْ أَبِي حَازِمٍ
أَنَّهُ سَمِعَ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ وَهُوَ يُسْأَلُ عَنْ جُرْحِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْرِفُ
مَنْ كَانَ يَغْسِلُ جُرْحَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَمَنْ كَانَ يَسْكُبُ الْمَاءَ وَبِمَا دُووِيَ قَالَ كَانَتْ فَاطِمَةُ
عَلَيْهَا السَّلَام بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
تَغْسِلُهُ وَعَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ يَسْكُبُ الْمَاءَ بِالْمِجَنِّ فَلَمَّا
رَأَتْ فَاطِمَةُ أَنَّ الْمَاءَ لَا يَزِيدُ الدَّمَ إِلَّا كَثْرَةً أَخَذَتْ
قِطْعَةً مِنْ حَصِيرٍ فَأَحْرَقَتْهَا وَأَلْصَقَتْهَا فَاسْتَمْسَكَ الدَّمُ
وَكُسِرَتْ رَبَاعِيَتُهُ يَوْمَئِذٍ وَجُرِحَ وَجْهُهُ وَكُسِرَتْ الْبَيْضَةُ
عَلَى رَأْسِهِ
Imam Al-Bukhari berkata: Bab telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Ya'qub dari Abu Hazim bahwa dia mendengar Sahl bin Sa'd
bertanya tentang luka Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, dia berkata,
"Demi Allah, sungguh aku telah mengetahui orang yang telah mengobati luka
Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam, orang yang menuangkan air, dan dengan
apa beliau diobati." Dia melanjutkan, "Fatimah, putri Rasulullah
Shallallahu 'alahi wasallam lah yang telah mencuci (luka beliau), sementara Ali
bin Abu Thalib menuangkan air dengan menggunakan perisai, ketika Fatimah
melihat darah semakin mengalir deras, dia langsung mengambil potongan tikar dan
membakarnya, setelah itu dia menempelkan (bekas pembakaran tersebut) pada luka
beliau hingga darahnya terhenti, pada waktu itu gigi seri beliau tanggal, wajah
beliau terluka dan topi baja beliau pecah." (HR Al-Bukhari, Shahih
Al-Bukhari no 3767)
Biografi Singkat Fatimah Az-Zahra
binti Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Semua putra-putri beliau, selain
Ibrahim yang dilahirkan Mariah Al-Qibthiyah, dilahirkan dari rahim Khadijah.
Yang pertama adalah Al-Qasim, dan dengan nama ini pula Rasulullah dijuluki Abul
Qasim, kemudian Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah dan Abdullah. Abdullah ini dijuluki Ath-Thayyib dan
Ath-Thahir. Semua putra beliau meninggal
dunia selagi masih kecil. Sedangkan
semua putri beliau sempat menjumpai Islam dan mereka masuk Islam serta ikut
hijrah. Hanya saja mereka semua
meninggal dunia selagi beliau masih hidup, kecuali Fathimah. Dia meninggal dunia selang 6 bulan
sepeninggal beliau, untuk bersua dengan beliau. (Sirah Nabawiyah, Ibnu Hisyam,
1/190-191; Fiqhus-Sirah, Muhammad Al-Ghazali, hal. 60; Fathul-Bari, 7/507.
Ada sedikit perbedaan di antara beberapa buku referensi. Yang kami (Syaikh
Al-Mubarakfuri pada Ar-Rahiq Al-Makhtum) tulis di sini adalah pendapat
paling kuat)
Jum’at, 20 Jumadil Akhir, Fatimah lahir
beberapa waktu setelah renovasi Ka’bah dan pengambilan keputusan dan sebelum
ayahnya menerima wahyu di Gua Hira. Dialah Ummu Abiha (ibu dari
ayahnya). Istri dari sahabat Ali bin Abi Thalib Radliyallahu ‘anhu.
Dalam kitab Usud al-Ghabah karya Ibnul Atsir (6/ 221, HR An-Nasai 3221,
Ibnu Hibban 6948, Al-Hakim 2705) diriwayatkan bahwa Fatimah sempat dikhitbah
oleh Abu Bakar dan Umar, namun Nabi menolaknya.Fatimah hidup lama di Makkah
mengalami berbagai pemboikotan dan penghinaan kafir Quraisy. Fatimah dan Ali
dikaruniai 3 putra dan 2 putri yaitu Hasan, Husein, Muhsin, Ummu Kultsum, dan
Zainab. Fatimah wafat beberapa bulan setelah Nabi wafat, yakni pada 13 Ramadhan
11 H (ada yang sebut 3 Jumadal Akhirah 11 H) pada usia 27 (ada yang sebut 18,
21 dan 24) tahun.(berbagai sumber)
Para Wanita Ahli Surga yang Paling
Utama
عَنِ
بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: أَفْضَلُ
نِسَاءِ أَهْلِ الجَنَّةِ خَدِيْجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَمَرْيَمُ بِنْتُ عِمْرَانَ وَآسِيَةُ بِنْتُ مُزَاحِمَ
امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ.
Ibnu
‘Abbas Radliyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Wanita penghuni surga yang paling utama adalah
Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan
Asiyah binti Muzahim istrinya Fir’aun.” (HR
An-Nasai, Sunan An-Nasai Al-Kubra, no 8355)Wallahu A’lam.
by Pembina RG UG PPI 259 Firdaus
@Kominfo RG UG PPI 259 Firdaus angkatan VI